Btn Sebut Kebutuhan Rumah Meningkat, Butuh Desain Yang Fungsional-terjangkau

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Foto udara rumah subsidi nan telah selesai dibangun di Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (7/11/2024). Foto: Putra M. Akbar/Antara Foto

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengatakan kebutuhan rumah terus meningkat. Untuk itu, perseroan membuka kesempatan kepada masyarakat, mahasiswa, pengembang, hingga arsitek untuk mengembangkan kediaman dengan kreasi nan fungsional, berkelanjutan, namun tetap terjangkau.

"Kami mencari ide-ide nan dapat menciptakan ekosistem perumahan nan inovatif, ramah lingkungan, berbasis teknologi, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia," tutur Corporate Secretary BTN Ramon Armando dalam keterangan tertulis, Minggu (16/11).

Menurut Ramon, BTN mewadahi penemuan dari beragam kalangan melalui BTN Housingpreneur 2025, merupakan arena kejuaraan tahunan nan terbuka bagi kalangan pengembang, pengusaha, arsitek, mahasiswa dan masyarakat umum. Pada tahun ini, BTN Housingpreneur mengangkat tema Housing for Nation: Smart, Green, Inclusive. Kompetisi ini terdiri dari beberapa kategori dengan total bingkisan senilai Rp 1,5 miliar.

BTN roadshow BTN Housingpreneru 2025. Foto: BTN

“Melalui Roadshow BTN Housingpreneur 2025 kali ini, kami mau membuka jalan bagi masyarakat Surabaya untuk melahirkan penemuan di sektor hunian,” katanya.

Dia juga menjelaskan, BTN berupaya membuka pintu ke jejaring ekosistem perumahan nan mempertemukan ide, industri, dan kesempatan pasar properti di Indonesia.

Human Capital Management Division Head, BTN Rahmayati, menambahkan, melalui arena BTN Housingpreneur menjadi bentuk komitmen perseroan untuk membangun ekosistem industri perumahan di Indonesia.

“Kami berambisi dapat terus bekerja-sama dengan beragam pihak termasuk mahasiswa, untuk menghadirkan rumah nan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia," tutur Rahmayati.

Hingga kuartal III 2025, laba bersih BTN mencapai Rp 2,3 triliun, tumbuh 10,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode nan sama tahun lampau sebesar Rp 2,08 triliun. Sementara penyaluran angsuran dan pembiayaan ke sektor perumahan nan meningkat 6,4 persen menjadi Rp 322,53 triliun dan sektor non perumahan (non-housing loan) nan tumbuh 10,7 persen yoy menjadi Rp 58,49 triliun.

Di sektor perumahan, BTN hingga kuartal III 2025 membukukan penyaluran KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) alias KPR subsidi nan mencapai Rp 186,58 triliun, tumbuh 8,0 persen yoy dibandingkan periode nan sama tahun lalu. KPR non-subsidi tercatat tumbuh 7,3 persen menjadi Rp111,33 triliun.

Selengkapnya